Ada beberapa guru yang menganggap bahwa murid yang aktif
adalah murid yang kelak akan memiliki kemampuan belajar bahasa inggris yang
bagus. Benarkah pernyataan tersebut? Bisa benar bisa juga salah, karena jika
sang murid hanya aktif bikin onar di kelas yang ada bukannya dia makin pandai
tapi teman-temannya malah makin terganggu proses belajarnya. Tapi tidak bisa
kita pungkiri bahwa murid yang aktif akan mampu melewati masa “Silent Period”
(Apa itu “Silent Period”? silahkan klik di sini) jauh lebih cepat dibandingkan
murid yang pemalu.
Mengapa bisa demikian? Untuk lancar berbicara bahasa inggris seseorang harus berani dan tidak takut salah untuk melatih pelafalannya, dan seperti yang kita ketahui murid yang aktif cenderung lebih berani ambil resiko dan tidak takut salah, jadi bisa disimpulkan bahwa mereka memang memilki kemampuan melewati masa “Silent Period” yang lebih cepat.
Mengapa bisa demikian? Untuk lancar berbicara bahasa inggris seseorang harus berani dan tidak takut salah untuk melatih pelafalannya, dan seperti yang kita ketahui murid yang aktif cenderung lebih berani ambil resiko dan tidak takut salah, jadi bisa disimpulkan bahwa mereka memang memilki kemampuan melewati masa “Silent Period” yang lebih cepat.
Sayangnya jika mereka ditangani dengan cara yang salah maka
hasil belajarnya tidak akan memuaskan. Mengapa bisa demikian? Mereka memang
mempunyai semangat yang tinggi tapi mereka juga lebih mudah bosan, jadi
terkadang saat mereka tidak diperhatikan atau tidak memilki peran aktif di
kelas maka mereka akan cenderung tidur, ngobrol sendiri, mengganggu temannya,
dan melakukan kegiatan lainnya yang intinya mengabaikan sang guru yang sedang
ceramah di kelas.
Jadi solusinya harus bagaimana? Ada baiknya memang sang guru
harusnya tidak perlu terlalu banyak ceramah, dan lebih banyak memberikan
kesempatan pada sang murid yang aktif ini untuk maju dan bicara di depan kelas
dan mempraktekkan apa yang telah di ajarkan. Tapi tidak bisa dipungkiri jika
terkadang metode ini malah sulit sekali diterapkan jika kita punya 15 - 25
murid di kelas, karena waktu akan habis terbuang sia-sia hanya untuk praktek
maju satu-persatu ke depan kelas padahal waktu sebanyak itu bisa digunakan
untuk lanjut ke materi selanjutnya. Belum lagi jika anak-anak malah ramai
ngobrol sendiri dan tidak menghargai temannya yang sedang maju di depan kelas.
Silahkan klik link di bawah ini untuk membaca artikel lainnya :
0 komentar:
Posting Komentar