Saat anda mengatakan “I was about to + verb” pada orang
lain, maka bisa diartikan bahwa anda akan melakukan suatu keperluan tetapi
tidak bisa melakukannya karena terhalang oleh suatu keperluan lain. Kalimat ini
sebenarnya memiliki arti yang hampir sama dengan “I am about to + verb” tapi
perbedaannya jika anda menggunakan “I was about to + verb” maka anda sudah
tidak bisa melakukannya lagi karena saat ini anda telah melakukan keperluan
yang lain. Karena anda sudah tidak bisa melakukannya maka ini menjadi sebuah
kejadian masa lalu sehingga anda harus menggunakan kata “was” dan bukan “am”,
berikut saya bagikan contoh dalam bentuk percakapan supaya memudahkan anda
untuk memahaminya :
Bob : Hi Mike.
Can you help me?
:
(Hi Mike. Bisakah kamu membantuku?)
Mike : Hey Bob.
What do you need?
: (Hey Bob. Apa yang kamu
perlukan?)
Bob : Can you
drive me to the convenient store?
: (Bisakah kamu
mengantarku ke toko terdekat?)
Mike : Sure. I
can do that.
: (Iya. Saya bisa.)
Bob : Were
you in the middle of something?
: (Apakah kamu sedang ada
keperluan?)
Mike : I was
about to watch a movie.
: (Tadinya saya mau nonton
bioskop.)
Bob : I’m
sorry have been bothering you.
: (Saya minta maaf telah
menganggumu)
Mike : Oh,
that’s okay.
: (Oh, tidak apa-apa.)
Jadi dari kasus di atas bisa disimpulkan bahwa anda tidak
bisa mengatakan “I’m about to watch a movie” tapi anda harus mengatakan “I was
about to watch a movie” karena anda sudah tidak bisa nonton bioskop lagi disebabkan
anda harus mengatarkan teman anda ke toko terdekat, berikut saya bagikan
beberapa contoh lainnya :
“I was about to go out.”
(Tadinnya saya mau pergi ke luar.)
“I was about to go to work.”
(Tadinya saya mau pergi bekerja.)
“I was about to say the same thing.”
(Tadinya saya mau mengatakan hal yang sama.)
“I was about to call you.”
(Tadinya saya mau menelponmu.)
“I was about to watch a television.”
(Tadinya saya mau melihat televisi.)
0 komentar:
Posting Komentar